CAMAT BATANG GASAN MONITORING PEMBIBITAN MANGROVE DI NAGARI GASAN GADANG
ALJUFFRI CHANIAGO, S.E. , Juli 23, 2023
"CINTA AKAN KELESTARIAN ALAM MINANGKABAU, NAGARI GASAN GADANG KECAMATAN BATANG GASAN ADALAH WAJAHNYA PADANG PARIAMAN BAGIAN UTARA"
Tanjuang - Yang muda yang berkarya, ramah, sopan, santun, tidak sombong dan energik mungkin itu adalah sedikit gambaran sosok Kepemimpinan dari seorang Anton Wira Tanjung, belum lama beliau dilantik menjadi Kepala Wilayah di Kecamatan Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman, telah nampak langkah-langkah dan planing kedepan bagaimana Padang Pariaman bagian Utara yang berbatas langsung dengan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Responsif, itu adalah kata-kata yang sering beliau ucapkan kepada Anggotanya, selama bulan suci Ramadhan beliau selalu disibukkan dengan hal-hal yang positif, baik di kantor maupun di lapangan, sebagaimana halnya pada Jum'at (31/03/2023) kemarin.
Seusai melaksanakan Ibadah Shalat Jum'at bersama Anggotanya di Masjid Raya Sungai Sariak Nagari Malai V Suku Kecamatan Batang Gasan, beliau langsung monitoring kelapangan, tepatnya ke pembibitan tanaman mangrove yang terletak di Pasie Tanjuang Kanagarian Gasan Gadang, sebanyak 40.000 Batang pohon mangrove di lestarikan disini. Sementara itu bibit pohon mangrove tersebut adalah bantuan dari "YAGASU" Yayasan Gajah Sumatera. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga kelestarian ekosistem yang ada dan sekaligus sebagai Ekowisata mangrove di Kecamatan Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman nantinya, dimana dalam pengelolaannya dibantu oleh masyarakat setempat.
Kalau disebut nama Batang Gasan, itu identik dengan nyiur melambai, yang artinya pesisir pantai yang mempunyai pohon kelapa, pohon Pinus atau Cemara dan pohon Aru serta "Panorama Pantai Nan Elok" adalah Pantai Arga Permai di Korong Mandahiliang Nagari Gasan Gadang, di tambah lagi dengan "Dermaga Mini" serta "Penangkaran Penyu" di Korong Tanjuang termasuk Hutan Mangrove yang ada, itu semua merupakan Aset bagi Pemerintah Nagari Gasan Gadang Kecamatan Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman.
Hutan mangrove juga merupakan ekosistem penyangga antara darat dan laut yang mempunyai fungsi peranan penting dalam mendukung produktivitas perairan baik secara ekologi ekosistem mangrove antara lain sebagai pelindung pantai dari serangan angina, arus dan ombak dari laut, habitat (tempat tinggal), tempat mencari makan (feeding ground) dan tempat pemijahan (spawning ground) bagi biota perairan. Fungsi ekonomis ekosistem mangrove yaitu sebagai penghasil keperluan rumah tangga, pakan hewan ternak, penghasil keperluan Industri dan penghasil bibit.
Mangrove adalah suatu komunitas tumbuhan atau suatu jenis tumbuhan individu yang membentuk komunitas di daerah pesisir pantai dan di daerah pasang surut, hutan mangrove atau yang sering disebut sebagai hutan bakau merupakan sebagian wilayah ekosistem pantai yang mempunyai karakter unik dan khas serta memiliki potensi kekayaan hayati. Mangrove sebagai hutan yang terutama tumbuh pada tanah lumpur aluvial di daerah pantai dan muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut, terdiri atas pohon Avicennia, Sonneratia, Rhizopora, Bruguiera, Ceriops, Lumnitzera, Excoecaria, Xylocarpus, Aegiceras, Scyphyphora dan Nypa.
Terancamnya hutan mangrove disebabkan adanya desakan kepentingan pengembangan kawasan industri, perumahan dan perikanan air payau. Berdasarkan permasalahan yang ada diperlukan suatu solusi untuk memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut, peran serta masyarakat dan Pemerintah sangat diperlukan dalam mengelola potensi yang ada dalam hutan mangrove. Salah satu hal yang dapat dikembangkan yaitu merehabilitasi hutan mangrove melalui konsep ekowisata.
Permasalahan yang menyebabkan kerusakan ekosistem mangrove adalah adanya kegiatan perluasan pertambakan, penebangan pepohonan untuk berbagai kebutuhan reklamasi dan sedimentasi pantai, serta adanya pencemaran lingkungan terutama banyaknya sampah plastik. Dalam upaya menanggulangi permasalahan serta mengelola dan melestarikan kawasan ekosistem mangrove tersebut.
Ekosistem mangrove dapat ditemui di Korong Tanjuang Nagari Gasan Gadang, Nagari yang terletak di pesisir pantai Utara Kecamatan Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat. Kecamatan Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman merupakan salah satu Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Laut Samudera Hindia dan juga berbatasan langsung dengan Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Kecamatan Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman memiliki potensi pariwisata bahari yang cukup banyak, salah satunya yaitu wisata kawasan hutan mangrove.
Adapun landasan hukum Internasional terkait pengelolaan ekosistem mangrove diantaranya adalah UNCED (Rio de Janeiro 3-14 Juni 1992), sedangkan dalam pengelolaan ekosistem mangrove nasional telah di atur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu sebagai berikut:
1. UU No. 5 Tahun 1994
2. Kepres No. 48 Tahun 1991
3. Perpres No. 121 Tahun 2012
4. Perpres No. 73 Tahun 2012
5. Permen KP No. 24 Tahun 2013, dan
6. Permenko Perekonomian No. 4 Tahun 2017.
Dengan banyaknya Aset Pariwisata yang ada di Batang Gasan, selain Wisata Bahari juga didukung dengan Wisata Kuliner dan juga tak ketinggalan Wisata Religi yang ada, maka sudah semestinya kedepan Batang Gasan juga mendapatkan perhatian yang lebih dari Kepala Daerah Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, baik infrastruktur dan lain sebagainya, sehingga wajah Padang Pariaman akan terus bersih, rapi, sehat dan lestari "BERSERI". Semoga di Kepemimpinan Suhatri Bur Rahmang Padang Pariaman akan semakin BERJAYA. Aamiin yaa Rabbal'alaamiin.